Senin, 23 Februari 2015

Cerpen "IBU"



Tittle : IBU
Genre : Horror, family
Rating : NC-17
Type : oneshoot
Author : Hesti Inarikaze
A/N : berhati-hatilah ketika gelap mulai memasuki kamar mu

-oooo-
Gelap....
sejauh apapun aku memandang aku tetap tidak bisa menemukan cahaya, gelap.. yaa hanya gelap.. beginilah keadaan ku setiap malam.
kadang aku menangis ketakutan saat sang surya mulai lelah bersinar, tenggelam, menggantikan siang yang begitu indah, berganti dengan malam yang mencekam
ibuku sering datang, menghiburku... walau aku tidak suka dengan kehadirannya.
yah.. sebagai anak lakii-laki yang mulai beranjak remaja aku memang sering bertengkar dengan ibuku karena perbedaan pendapat, membuat hubunganku dengan ibu semakin memburuk.. tapi tak peduli sekeras apapun aku membencinya dia tetap datang menghiburku kala malam datang mencekam.
'tok tok tok'

"sayang, ini ibu..."
"hmmm, kau tau kan kau bisa masuk sendiri" jawabku dingin, tubuhku gemetar, ku peluk erat lutuku, sebisaku, aku tak mau wanitaa itu mendekatiku lagi, aku membencinya
langkah kaki ibu semakin mendekat
tap... tap.. tap..

"sayang.. mengapa kamu tidak menyalakan lampu mu ?" kata ibu tersenyum, tersenyum menyeringai, senyuman yang selalu menghentikan detak jantungku, aku membencinya
lidahku kelu, tak mampu berkata, ibu duduk disebelahku dan mengelus rambutku lembut..
tch.. itu hanya bualan, semua yang ia lakukan hanyalah kepalsuan, aku tau tipu muslihat ibu, aku membencinya

"sayang.. turun lah kita makan malam bersama, seperti dulu"
ibu tersenyum kembali, sembari menggengam tanganku..
"ayoo sayang"
"TIDAK !!!, kau wanita jahanam ! jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu" kataku setengah berteriak
ku lihat ibu menangis mendengar ocehanku, yah aku sedikit menyesal telah mengatakannya.
. kata-kata yang begitu menyakitkan itu entah kenapa bisa keluar begitu saja dari sepsang bibir tipisku..

"ibuuu ??" kataku gemetar,ku lihat ibu masih menangis, terduduk di lantai kamarku yang gelap.. ah apa yang sudah ku lakukan ? bagaimana pun dia tetap ibuku :( ku angkat tanganku dengan sedikit gemetar, mengelus pipinya yang pucat dan menghapus air matanya

PLAKKK !!
tiba tiba ibu mengehmpaskan telapak tanganku ! aku pun terkaget kaget dengan apa yang sduah ia lakukan padaku, sudah ku duga air mata ibu memanglah kepalsuan
"HAHAHAHAHA !" ibu tertawa sekencang-kencangnya, membuat detak jantungku  berdegup tak beraturan, berebutan untuk menghantam nadiku, seakan ingin memuncratkan darah yang telah terpompa dengan derasnya

"PERGI KAU WANITA JAHANAM !!! PERGI !!!! AKU MEMBENCIMU !!!!" teriakku sekuat tenaga seolah hal itu bisa mnegusir sosok ibu yang tengah tertawa dengan kencangnya dihadapanku

"WILSON !!!!"pintu terbuka lebar, ku lihat cahaya menerangi kamarku dan pria itu datang mendekapku dalam tangis
"wilson.. sudahlah nak, sampai kapan kamu terus begini,"
aku hanya terdiam, dan memeluk erat tubuh pria ini, badanku masih saja gemetar, namun lega ibu telah pergi
"nak... polisi tidak akan menahan mu, kau tak perlu takut pada polisi, ayah sudah memusnahkan semua barang bukti atas pembunuhan ibumu, jgn takut nak.. jgn takut ada ayah" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar