Tittle : IBU
Genre : Horror, family
Rating : NC-17
Type : oneshoot
Author : Hesti Inarikaze
A/N : berhati-hatilah ketika gelap
mulai memasuki kamar mu
-oooo-
Gelap....
sejauh
apapun aku memandang aku tetap tidak bisa menemukan cahaya, gelap.. yaa hanya
gelap.. beginilah keadaan ku setiap malam.
kadang
aku menangis ketakutan saat sang surya mulai lelah bersinar, tenggelam,
menggantikan siang yang begitu indah, berganti dengan malam yang mencekam
ibuku
sering datang, menghiburku... walau aku tidak suka dengan kehadirannya.
yah..
sebagai anak lakii-laki yang mulai beranjak remaja aku memang sering bertengkar
dengan ibuku karena perbedaan pendapat, membuat hubunganku dengan ibu semakin
memburuk.. tapi tak peduli sekeras apapun aku membencinya dia tetap datang
menghiburku kala malam datang mencekam.
'tok
tok tok'
"sayang,
ini ibu..."
"hmmm,
kau tau kan kau bisa masuk sendiri" jawabku dingin, tubuhku gemetar, ku
peluk erat lutuku, sebisaku, aku tak mau wanitaa itu mendekatiku lagi, aku
membencinya
langkah
kaki ibu semakin mendekat
tap...
tap.. tap..
"sayang..
mengapa kamu tidak menyalakan lampu mu ?" kata ibu tersenyum, tersenyum
menyeringai, senyuman yang selalu menghentikan detak jantungku, aku membencinya
lidahku
kelu, tak mampu berkata, ibu duduk disebelahku dan mengelus rambutku lembut..
tch..
itu hanya bualan, semua yang ia lakukan hanyalah kepalsuan, aku tau tipu
muslihat ibu, aku membencinya
"sayang..
turun lah kita makan malam bersama, seperti dulu"
ibu
tersenyum kembali, sembari menggengam tanganku..
"ayoo
sayang"
"TIDAK
!!!, kau wanita jahanam ! jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu"
kataku setengah berteriak
ku
lihat ibu menangis mendengar ocehanku, yah aku sedikit menyesal telah
mengatakannya.
.
kata-kata yang begitu menyakitkan itu entah kenapa bisa keluar begitu saja dari
sepsang bibir tipisku..
"ibuuu
??" kataku gemetar,ku lihat ibu masih menangis, terduduk di lantai kamarku
yang gelap.. ah apa yang sudah ku lakukan ? bagaimana pun dia tetap ibuku :( ku
angkat tanganku dengan sedikit gemetar, mengelus pipinya yang pucat dan
menghapus air matanya
PLAKKK
!!
tiba
tiba ibu mengehmpaskan telapak tanganku ! aku pun terkaget kaget dengan apa
yang sduah ia lakukan padaku, sudah ku duga air mata ibu memanglah kepalsuan
"HAHAHAHAHA
!" ibu tertawa sekencang-kencangnya, membuat detak jantungku
berdegup tak beraturan, berebutan untuk menghantam nadiku, seakan ingin
memuncratkan darah yang telah terpompa dengan derasnya
"PERGI
KAU WANITA JAHANAM !!! PERGI !!!! AKU MEMBENCIMU !!!!" teriakku sekuat
tenaga seolah hal itu bisa mnegusir sosok ibu yang tengah tertawa dengan
kencangnya dihadapanku
"WILSON
!!!!"pintu terbuka lebar, ku lihat cahaya menerangi kamarku dan pria itu
datang mendekapku dalam tangis
"wilson..
sudahlah nak, sampai kapan kamu terus begini,"
aku
hanya terdiam, dan memeluk erat tubuh pria ini, badanku masih saja gemetar,
namun lega ibu telah pergi
"nak...
polisi tidak akan menahan mu, kau tak perlu takut pada polisi, ayah sudah
memusnahkan semua barang bukti atas pembunuhan ibumu, jgn takut nak.. jgn takut
ada ayah"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar