Senin, 23 Februari 2015

Notice Me Senpai (Cerpen)



Tittle : Notice me Senpai
Genre : romance, hurt, bloody
Rating : PG-17
Type : oneshoot
Author : Hesti Inarikaze
A/N : senpai notice me.. please !!! ill notice you that shinigami have watched you now J

--oo—

“kakkoku na senpai nee”
“hai’ hai’ kakkoii >.<”

Begitulah.. berisiknya para gadis ketika menonton pertandingan basket. Berteriak, meng-elu elu kan nama senpai idolanya, sekalipun terkadang ada beberapa senpai yang tidak begitu peduli pada kouhaitachi nya, tapi tak mengapa.. mengagumi kakak tingkat memang mempunyai sensasi tersendiri.

“Ichiruuu !!!”
terdengar suara melengking memanggil namaku
“hai’” kataku sambil menoleh kearah datangnya suara, oh itu  Hikari teman sekelasku
“nee ichiru, nt sore sepulang sekolah kau mau temani aku nonton pertandingan softball ? ada Yabu-senpai disana” kata hikari
“gomen nee hikari chan :/ aku harus menjenguk kakak ku J
“souka :/ memang kakak mu sakit apa ? rasanya hampir setiap hari kau menjenguknya”
“ehehe daijoubu yo.. mungkin kesembuhannya akan lama tapi aku yakin dia bisa sembuh kok… daijoubu”
“ganbaru naa … ichiru J
“arigatou ne hikari chan”

            Emmm bicara soal Hikari, dia begitu tergila gila pada semua senpai yang pintar olahraga, aku pun sudah berkali kali menemaninya membuat surat cinta untuk senpaitachi disekolah ini.. dia pejuang keras mencari hati para senpai ^_^.. hahaa kadang aku pikir dia gila, tapi yasudahlah.. itu urusan dia dan cinta para senpainya hehe :D
Dulu aku juga seperti Hikari, mengagumi salah satu senpai disekolah ini.. tapi tidak pernah terbalaskan.. perasaan ku..
Melihat hikari seperti itu, seperti melihat bayangan ku setahun yang lalu….

“ichiru”
“oh hai”
“kamu ichiru kan ??” Tanya seorang gadis berambut ikal sebahu bewarna coklat padaku
“iyaa, namamu siapa? Apa kita seangkatan?”
“iyaa.. namaku Kimoto Hikari..yoroshiku ^^”
“Koharu Ichiru”
Dengan malu malu aku menerima jabat tanganya, aku bukanlah type gadis yang gampang akrab dengan orang lain, aku pendiam dan hikari adalah orang pertama yang menjadi temanku.

“ayoo ikut aku ichiru kita melihat pertandingan sepak bola” hikari langsung saja menarik tanganku erat dan kami berlari ke lapangan
Ketika melewati perpustakaan ada seseorang yang sangat menarik perhatian ku J dengan tubuhnya yang tinggi, rambutnya hitam pekat dengan poni yang menutupi sebagian dahinya serta kacamata berbingkai coklat menghiasi wajahnya..
“hikari…”
“eehh ? doushite ichiru ? pertandingannya akan segera dimulai”
“aku tidak ikut, aku mau keperpustakaan saja ^_^  hikari chan, kurasu ni atta no… jaaa” aku pun berlari riang meninggalkan hikari.. mempercepat langkahku berharap masih bisa menemukan orang itu diperpustakaan.
Jantungku semakin berdegup kencang, aku harus bertemu dengan orang itu, aku juga tidak mengerti aku mendapatkan kekuatan dari mana yang bisa membangkitkan keberanianku

Setiap rak buku ku susuri dengan penuh perhatian dan kejelian, aku benar benar berharap bisa menemukan orang itu
aahh nan chatte…

“anooo..” kataku memulai percakapan
“ada yang bisa ku bantu ?? ^_^”
Haha senangnya, dia menyambutku dengan begitu ramah.. aku benar benar tidak salah lihat, ini adalah awal pertemuanku dengannya, orang yang hingga kini tetap menjadi idola di hatiku, dalam hidupku hingga kini,, satu satunya senpai yang akan terus ku kagumi.. Kyouya Naoki senpai J

Hari demi hari ku lalui dengan penuh riang gembira bersama Naoki senpai. Dia adalah siswa kelas 3 yang menjadi asisten perpustakaan disekolahku, dia orang baik .. pandai, juga ramah kepada semua orang, memang mendekati sempurna, aku memang tidak pernah salah, dialah satu satunya senpai yang ku kagumi.. tapi sayangnya hari itu dia melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya, satu kesalahan yang juga ku sesali.. senpai L kanashii J

“Naoki senpaiii !!! ^_^”
“oh hai’ ichiru,”
“nee senpai, aku bawakan kau makan siang J” kataku sambil memamerkan kotak bento buatanku
“hwaa~ arigatou nee ichiru ^_^.. tapi aku juga membawa bento, aku akan memberikannya pada seseorang.. ichiru tunggu disini sebentar yah” kata naoki senpai dan ia langsung berlari meninggalkanku
“anoo ne senpai L
“daijoubu ichiru ! aku membawa juga untukmu, nanti kita makan sama sama.. tunggu aku di halaman belakang yah ^_^”
“hai L

Dengan langkah lemas aku pergi ke halaman belakang, disana ada sebuah pohon besar, aku duduk disana menunggu senpai datang dan memakan bento bersama seperti janjinya.. aku terus menunggu.. lama.. hingga waktu istirahat habis, naoki senpai tak kunjung datang L.. aku terus menunggu.. 10 menit.. 15 menit.. 23 menit
“ichiruuu !!!”
“senpai >.<”
“gomen neee, agak lama yah.. aku tak menyangka kau masih menunggu, gomen nee ichiru ^^” kata Naoki senpai sambil menepuk nepuk kepalaku, aku sangat menyukainya J
“daijoubu senpai.. ayo kita makan.. tapi senpai”  aku heran melihat naoki senpai masih menggenggam kotak bentonya, bukannya…

“ahh ini.. tadinya aku ingin memberikannya untuk seseorang, tapi ternyata dia sudah dibawakan kekasihnya ^_^ hahaha bodohnya aku.. kenapa tidak menyadari”
“senpai…”
“iyaa ? ichiru ? kau tak apa ??” kata Naoki Senpai.. ia kelihatan sedikit khawatir menatapku
“jangan lakukan hal bodoh seperti itu lagi, aku bisa memakan ini untukmu, sebanyak yang kau mau” kataku sambil merebut kotak bento ditangannya
“arigatou ichiru… arigatou J

Dan hari itu, aku sudah menyiapkan segalanya.. orang jahat akan menerima segala pembalasan yang setimpal.. aku berjanji atas nama diriku sendiri, kalian tidak akan bisa bernafas lega sebelum mendapat pembalasan yang setimpal…
Ku pandangi gadis berambut panjang diddepanku ini.. yang terikat pada sebuah kursi rapuh di gudang lantai atas sekolahku.. jika tidak salah sudah 2 hari dia di skak disini

“lepaskan aku.. hiks hiks.. apa maumu” kata gadis itu menangis
Aku pun hanya tersenyum melihatnya
“ini semua karna salahmu” kataku sambil menggoreskan silet di pipinya yang mulus
“aaaaaahh.. ittai yo.. ittai hiks hiks”
“begitulah sakitnya .. ketika cinta bertepuk sebelah tangan Yuki senpai J tapi jangan khawatir aku akan mengakhirinya hari ini, karena menyiksamu setiap hari akan mengurangi waktuku bersama Naoki senpai.. chotto ne Yuki senpai ^_^”

Aku pun melangkah riang mangambil pisau di dalam tasku yang tak jauh dari kursi tempat yuki senpai diikat.. semua akan berakhir, Naoki senpai mulai besok kau tidak akan melihat gadis ini lagi, gadis yang selalu menyakitimu.. kau akan melihatku, hanya melihatku, kau harus melihatku J naoki senpai jangan khawatir gadis ini akan mendapat balasan yang setimpal
Aku melangkah perlahan, aku yakin pisauku sudha cukup tajam, merobek jantungnya .. hingga lapisan otot yang terdalam.. ini tidak sakit

“Yuki senpai..  sayonara J jgn pernah  kembali lagi, kalaupun kembali aku akan membunuh arwahmu juga”
“yamete !!! kau gadis gi----“
JLEBBB
“sayonara J “ aku terus menusuk menusuk sebanyak yang aku bisa, tak peduli seragamku akan ternoda..

“ICHIRU !!!”
“NAOKI SENPAI !!”
“apa yang kau lakukan.. YUKII !!” naoki senpai berlari mendekati Yuki yang mungkin sudah mati dilantai itu

“ICHIRU !! apa yang kau lakukan !!!” Naoki senpai berusaha merebut pisau ditanganku, dan terus memojokkan ku hingga ke pinggir gedung dilantai atas
“ichiru.. kemarikan pisaunya .. kau kouhaiku yang baik kan.. nee ichiru maaf jika aku menyakitimu, tapi bukan begini seharusnya” kata Naoki senpai dengan lembut
“iyada ! senpai kau tidak menyakitiku, tapi gadis bodoh itu yang menyakitimu.. dan aku benci”
“ichiru.. berikan pisaunya”
“tidak”
“berikan”
“TIDAAAKK !!!” tanpa sadar aku mendorong naoki senpai hingga terjatuh ke lantai dasar…J Naoki senpai harusnya kau tidak perlu berkunjung ke lantai atas .. harusnya kau menata buku buku seperti biasa .. diperpustakaan yang tenang J

Tak terasa bel pulang telah berbunyi membuyarkan lamunan ku tentang masa lalu.. masa lalu ku bersama Naoki senpai.. yah jika dipikir pikir caraku mengagumi senpai lebih parah dari hikari kan ?
kau tau, aku tidak pernah dihukum atas perbuatanku, kata mereka aku sedang sakit.. aku cukup dirawat beberapa bulan dan dijinkan bersekolah lagi seperti biasa .. bagus kan ??
“ichiru, kau yakin tidak ingin menonton softball bersama ku ?” hikari kembali mendatangi mejaku
“aku tidak tertarik, seumur hidupku aku akan mengagumi 1 senpai saja ^_^.. jaa nee hikari chan”

Hari ini seperti biasa aku menjenguk kakak ku yang sedang sakit dirumah sakit yang tidak jauh dari rumahku, kemarin aku membawakannya cookies
sekrang aku membawakannya apple pie

“konnichiwa” kataku sambil memutar gagang pintu rumah sakit , ku lihat dia sedang melihat luar jendela diatas kursi rodanya.. dengan senyuman ku datangi dia dan berjongkok didepannya
“aku janji kau akan segera sembuh.. Naoki Senpai J

tamat

Cerpen "IBU"



Tittle : IBU
Genre : Horror, family
Rating : NC-17
Type : oneshoot
Author : Hesti Inarikaze
A/N : berhati-hatilah ketika gelap mulai memasuki kamar mu

-oooo-
Gelap....
sejauh apapun aku memandang aku tetap tidak bisa menemukan cahaya, gelap.. yaa hanya gelap.. beginilah keadaan ku setiap malam.
kadang aku menangis ketakutan saat sang surya mulai lelah bersinar, tenggelam, menggantikan siang yang begitu indah, berganti dengan malam yang mencekam
ibuku sering datang, menghiburku... walau aku tidak suka dengan kehadirannya.
yah.. sebagai anak lakii-laki yang mulai beranjak remaja aku memang sering bertengkar dengan ibuku karena perbedaan pendapat, membuat hubunganku dengan ibu semakin memburuk.. tapi tak peduli sekeras apapun aku membencinya dia tetap datang menghiburku kala malam datang mencekam.
'tok tok tok'

"sayang, ini ibu..."
"hmmm, kau tau kan kau bisa masuk sendiri" jawabku dingin, tubuhku gemetar, ku peluk erat lutuku, sebisaku, aku tak mau wanitaa itu mendekatiku lagi, aku membencinya
langkah kaki ibu semakin mendekat
tap... tap.. tap..

"sayang.. mengapa kamu tidak menyalakan lampu mu ?" kata ibu tersenyum, tersenyum menyeringai, senyuman yang selalu menghentikan detak jantungku, aku membencinya
lidahku kelu, tak mampu berkata, ibu duduk disebelahku dan mengelus rambutku lembut..
tch.. itu hanya bualan, semua yang ia lakukan hanyalah kepalsuan, aku tau tipu muslihat ibu, aku membencinya

"sayang.. turun lah kita makan malam bersama, seperti dulu"
ibu tersenyum kembali, sembari menggengam tanganku..
"ayoo sayang"
"TIDAK !!!, kau wanita jahanam ! jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu" kataku setengah berteriak
ku lihat ibu menangis mendengar ocehanku, yah aku sedikit menyesal telah mengatakannya.
. kata-kata yang begitu menyakitkan itu entah kenapa bisa keluar begitu saja dari sepsang bibir tipisku..

"ibuuu ??" kataku gemetar,ku lihat ibu masih menangis, terduduk di lantai kamarku yang gelap.. ah apa yang sudah ku lakukan ? bagaimana pun dia tetap ibuku :( ku angkat tanganku dengan sedikit gemetar, mengelus pipinya yang pucat dan menghapus air matanya

PLAKKK !!
tiba tiba ibu mengehmpaskan telapak tanganku ! aku pun terkaget kaget dengan apa yang sduah ia lakukan padaku, sudah ku duga air mata ibu memanglah kepalsuan
"HAHAHAHAHA !" ibu tertawa sekencang-kencangnya, membuat detak jantungku  berdegup tak beraturan, berebutan untuk menghantam nadiku, seakan ingin memuncratkan darah yang telah terpompa dengan derasnya

"PERGI KAU WANITA JAHANAM !!! PERGI !!!! AKU MEMBENCIMU !!!!" teriakku sekuat tenaga seolah hal itu bisa mnegusir sosok ibu yang tengah tertawa dengan kencangnya dihadapanku

"WILSON !!!!"pintu terbuka lebar, ku lihat cahaya menerangi kamarku dan pria itu datang mendekapku dalam tangis
"wilson.. sudahlah nak, sampai kapan kamu terus begini,"
aku hanya terdiam, dan memeluk erat tubuh pria ini, badanku masih saja gemetar, namun lega ibu telah pergi
"nak... polisi tidak akan menahan mu, kau tak perlu takut pada polisi, ayah sudah memusnahkan semua barang bukti atas pembunuhan ibumu, jgn takut nak.. jgn takut ada ayah" 

Drama Teks "Cursed Book" Scene 3



Scene 3
(Malam hari nya Hana kembali mengerjakan tugasnya dikamar, rasa kantuk terus menyerangnya namun ia harus bertahan mengingat besok semua tugas nya harus segera dikumpul
Ditengah kejenuhannya mengerjakan tugas ia membuka laci dan mengeluarkan buku aneh yang ia temukan di gudang)

Hana    : (membuka semua lakban di buku) buku apa sih ini banyak segelnya
(mulai membuka halaman pertama)
“,jangan dibuka atau kau akan menyesal”

Hana    : (tersenyum) ada ada saja… mungkin ini buku yang jika dibuka akan membebaskan makhluk gaib dan membunuhmu ? (tertawa dan terus membuka halaman selanjutnya)
“semua keinginan mu akan terwujud”
“semua yang kau tulis akan menjadi kenyataan”
“semua yang kau tulis tidak bisa kembali”
“jauhi buku ini atau kau akan gila”

Hana    : (kesal dan melempar buku itu) aku pikir itu buku harian ayah atau semacamnya, aku pikir aku bisa menemukan petunjuk kemana ayah pergi
(Hana berdiri dan kembali memungut buku itu)

Hana    :  apa benar semua yang ku tulis bisa menjadi nyata (tersenyum) haahh kenapa aku jadi seperti anak bodoh yang terus berimajinasi
(Hana mengambil pulpen dan menuliskan sesuatu di buku itu)
(kemudian  dengan ajaib semua tugasnya kembali seperti semula )

Hana    : (terkejut sambil mengucek kedua matanya) aku tidak bermimpi buku ini benar benar hebat ! (tersenyum dan kembali menulis) kita lihat kejadian besok apa kau benar benar bisa mewujudkan semua yang ku tulis 

Author : Hesti Inarikaze

Drama Teks "Cursed Book" scene 2



Scene 2
(Hana melangkah dengan malas malasan menuju gudang belakang)

Hana    : menyebalkan sekali, padahal aku yang dirugikan kenapa aku juga yang dihukum.. tidak adil !
(sambil mulai membereskan barang-barang di gudang)

Hana    : coba saja ayah masih ada, dia pasti selalu membelaku saat bertengkar dengan Noah.. coba ayah segera pulang, gudang ini pun selalu menunggunya pulang, dulu ini tampat ayah bekerja tapi sekarang hanya menjadi gudang J
(Hana tersenyum mengingat ayahnya yang telah menghilang entah kemana, ia terus membersihkan gudang. Ia menemukan buku catatan aneh yang usang dilakban disana sini dan menyisihkannya)
(insert song : Seventeen – ayah)

Hana    : akhirnya semua sudah selesai.. sekarang gudang ini kembali rapi seperti semula
(saat Hana akan kembali kedalam ruamh ia teringat akan buku aneh yang ditemukannya)

Hana    : sepertinya buku ini bisa digunakan kembali hehe
(ia pun membawa buku itu dan mengunci gudang lalu pergi)

author : Hesti Inarikaze